Makalah
Teori Organisasi Umum
Perilaku
Produsen
Kelompok 3:
o Annisa Mayliani (10111964)
o Dani Suryanto
o Dwiki
o Herbin
o Muhammad Ritohfani
o Rizki Mahardi
o Syahrial Amri
2 ka19
Sistem Informasi
PENDAHULUAN
Dalam
organisasi perusahaan kita tidak akan bisa lepas dari ruang lingkup ekonomi
karena salah satu tujuan perusahaan teresebut didirikan adalah agar mendapatkan
suatu keuntungan dalam segi ekonomi, oleh karena itu perilaku produsen adalah
salah satu ruang lingkup ekonomi yang patut kita pelajari agar tujuan dari
organisasi perusahaan dapat terpenuhi.
Salah
satu bagian dari ruang ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada
saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau
menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan
tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk
melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan
konsumen-konsumennya.Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa
banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan
konsumen-konsumennya.
PERILAKU PRODUSEN
Produsen dan
Produksi
Produsen adalah orang atau kelompok
yang memproduksi barang yang nantinya akan dijual kepada konsumen.sedangkanProduksi adalah usaha untuk menciptakan
dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan
pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa
kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Terdapat dua macam faktor produksi
yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli
antara lain sebagai berikut :
- Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
- Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi
turunan adalah modal dan keahlian (skill).
Fungsi
Produksi
Fungsi
produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output).
Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi
dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja,
maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan
satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah
mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.
Sebuah
usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau
yang sering kita sebut pengusaha.Pengusaha adalah orang yang mencari
peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan
dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha
berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer.Bila hanya memiliki sebuah
usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur
karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu
disebut sebagai manajer.Pengusaha
lebih dari keduanya.Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang
menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Pola Perilaku Produsen
Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan
proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1) berapa output yang harus diproduksikan, dan
2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana
faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis,
dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha
mencapai keuntungan yang maksimum,
2)
bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Ada
2 macam perilaku produsen, yaitu perilaku yang cerdas dalam berbisnis dan
menguntungkan dan perilaku produsen yang kurang memiliki kemampuan sehingga
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
.perilaku yang menguntungkan :
·
Produsen
yang memiliki keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga mampu
menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli
masyarakat
·
Mampu
meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi faktor-faktor produksi yang
dapat meminimumkan biaya.
·
Berusaha
dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang digunakan antara lain untuk
meningkatkan dan masyarakat di sekitar perusahaan.
·
Menggunakan
keuntungan perusahaan untuk memperluas usaha.
·
Patuh
membayar pajak.
·
Mampu
mengolah limbah perusahaan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
perilaku yang merugikan :
·
Tidak
memiliki keahlian pengusaha.
·
Fungsi-fungsi
pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen planning, organizing,
actuating and controlling tidak efektif dan terjadi pemborosan.
·
Biaya
produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga perusahaan menderita
kerugian
·
Pajak
tidak dibayar
·
Perolehan
kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan perusahaan, tetapi digunakan
untuk kepentingan pribadi.
·
Limbah
industri perusahaan mencemari sungai dan udara sekitarnya.
Masalah Yang Dihadapi Produsen
a.
Barang apa yang harus diproduksi (what?).
b.
Bagaimana barang tersebut diproduksi (why?)
c.
Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what
for?).
Contoh masalah yang
dihadapi Produsen
1.
KELANGKAAN
Kelangkaan adalah
suatu keadaan dimana sumber daya yang tersedia kurang dari jumlah yang
dibutuhkan atau sumber daya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
Kelangkaan atau biasa juga disebut Scarcity merupakan inti masalah ekonomi.
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kelangkaan adalah :
Kelangkaan atau biasa juga disebut Scarcity merupakan inti masalah ekonomi.
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kelangkaan adalah :
1. terbatasnya jumlah sumber daya alam atau factor alam
2. banyaknya SDA yang rusak atau kerusakan lingkungan
3. keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia dalam mengolah SDA
4. jumlah penduduk atau peningkatan kebutuhan manusia lebih cepat dari peningkatan ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan
Usaha untuk mengatasi kelangkaan :
1. penghematan dalam pemakaian
2. meningkatkan pengetahuan
3. menciptakan alat pemenuhan kebutuhan pengganti
4. memelihara SDA yang ada
Cara mengatasi kelangkaan
Dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari , terdapat beberapa permasalahan yang mendasar
dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk
mengatasi hal ini, kita membutuhkan system ekonomi yang tepat dan sesuai dengan
kondisi permasalahan ekonomi yang ada.
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari peraturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam perekonomian.
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari peraturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam perekonomian.
2.
Pengaruh mekanisme harga
Krisis
finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan
perlambatan ekonomi global secara bertahap.Diperkirakan daya beli masyarakat
menurun.Banyak pihak mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju
seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.Namun perlu diingat bahwa sebagian besar
negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60%
pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju.Karena itu, jika
terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak terhadap permintaan
barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu
hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya
industri.
Harapan
untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir
tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan.Hal ini dapat
dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan
yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin
terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah.Kondisi
tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai
memasuki tahap recovery atau kebangkitan.Contoh faktor lain yang mempengaruhi
dan sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku
bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan
sebagai barometer.
STUDY KASUS
1. STUDY KASUS TENTANG PENARIKAN MOBIL HONDA DAN TOYOTA DI
SELURUH DUNIA
Baru denger berita nih katanya gara2 seorang
balita tewas di Afrika Selatan, 171 ribu Honda Jazz di Inggris ditarik dari
peredaran. Indonesia gak mau narik Honda nya dengan alasan produksi dilakukan
di Indonesia.
Penyebab tewasnya balita adalah karena tombol
di jendela bisa menimbulkan api ketika bersentuhan dengan air dan menyebabkan
hubungan pendek.
Selain itu Toyota jenis Camry juga dikatakan
bermasalah, ada 19 kasus kematian di Amrik gara2 pedal gas masih tetep jalan
padahal kaki udah ditarik
Honda
akan menarik seluruh mobil Jazz yang diproduksi tahun 2001 sampai 2008. Honda
menyatakan, terdapat kesalahan produksi yang bisa memicu kebakaran.
Keputusan penarikan ini muncul setelah sebuah Honda Jazz yang terbakar merenggut nyawa seorang balita berusia dua tahun bernama Vanilla Nurse di Afrika Selatan. Honda Inggris lalu mengeluarkan kebijakan menarik 171 ribu Jazz yang ada di negeri itu.
Honda Inggris, seperti diberitakan timesonline.co.uk, Jumat 29 Januari 2010, menyatakan akan menghubungi seluruh pemilik Honda Jazz. Honda menyatakan, tombol jendela di mobil itu bisa mengakibatkan hubungan pendek dan menimbulkan api jika terkena air. Kondisi ini kemungkinan besar berdampak atas 646 ribu Honda Jazz di seluruh dunia.
Penarikan ini muncul di saat pengguna Toyota juga dikhawatirkan dengan sejumlah kasus kematian karena kesalahan produksi. Di Amerika Serikat, muncul 19 laporan kematian akibat pedal gas Toyota terus tertekan sementara pengendara sudah menarik kakinya.
Keputusan penarikan ini muncul setelah sebuah Honda Jazz yang terbakar merenggut nyawa seorang balita berusia dua tahun bernama Vanilla Nurse di Afrika Selatan. Honda Inggris lalu mengeluarkan kebijakan menarik 171 ribu Jazz yang ada di negeri itu.
Honda Inggris, seperti diberitakan timesonline.co.uk, Jumat 29 Januari 2010, menyatakan akan menghubungi seluruh pemilik Honda Jazz. Honda menyatakan, tombol jendela di mobil itu bisa mengakibatkan hubungan pendek dan menimbulkan api jika terkena air. Kondisi ini kemungkinan besar berdampak atas 646 ribu Honda Jazz di seluruh dunia.
Penarikan ini muncul di saat pengguna Toyota juga dikhawatirkan dengan sejumlah kasus kematian karena kesalahan produksi. Di Amerika Serikat, muncul 19 laporan kematian akibat pedal gas Toyota terus tertekan sementara pengendara sudah menarik kakinya.
Kesimpulan
:
Seorang produsen dalam menghadapi
situasi tersebut haruslah mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada .seorang produsen juga harus dapat
menanggung resiko yang ditimbulkan dari produknya dan harus tetap mengutamakan
kepentingan dan kepuasan konsumennya.
Tindakan untuk menarik produknya
dari pasaran yang dilakukan oleh Honda dan Toyota terbilang tepat.Karena mereka
harus segera memperbaiki permasalahan yang telah terjadi dan harus mampu
memberikan kepercayaan kepada konsumen terhadap produknya dengan membuktikan
terhadap produk mereka yang tidak hanya mempunyai kualitas namun juga kuantitas
yang baik.
2. Persaingan
produsen Apple VS Samsung.
Pada
zaman sekarang ini banyak sekali persaingan-persaingan antara
produsen-produsen.Baik itu persaingan dari elektronik, bahan makanan seperti
biskuit dll.Sebagai contoh yang sedang marak yaitu produk dari elektronik,
Samsung. Produsen Samsung ini tidak ada berhentinya dalam membuat produk baru
dari Samsung .Namun Samsung juga memiliki banyak sekali saingan. Sebenarnya
pada awalnya, Apple yang sedang merajai pasar global saat ini, akan tetapi
samsung tidak mau mengalah dalam persaingan tersebut.
Deskripsi
masalah
Dalam
persaingan Apple dan Samsung ini , salah satu dari pihak apple mengajukan
gugatan pada salah satu produk dari Samsung, yaitu pada Galaksi Tablet
10.1N.Gugatan dari Apple ini yaitu menggangap bahwa Samsung telah menjiplak
karya dari iPad dan melanggar hak paten dari Apple. Sebenarnya, gugatan dari
pihak Apple ini sudah dilakukan di Eropa, akan tatapi kemenangan atas gugatan
Apple ke Samsung hanya berlaku di German.
3. Penggunaan
bahan Kimia berbahaya kedalam makanan
Bahan kimia dalam makanan dapat masuk ke dalam makanan yang kita konsumsi
dengan dua cara. Yang pertama adalah bahan kimia tersebut memang dengan sengaja
ditambahkan dalam proses pembuatan dengan tujuan tertentu. Sebagai contoh
adalah penggunaan bahan kimia pewarna tekstil untuk memperbaiki penampilan
makanan.
Yang kedua, bahan kimia dalam makanan bisa juga
berasal dari sisa bahan kimia atau berasal dari kemasan (food contaminants).contohnya. Pestisida adalah bahan kimia beracun yang
biasa digunakan petani untuk melindungi tanaman dari serangan hama.Pada saat
hasil tanaman dipanen, sisa pestisida masih tetap ada. Dan kemungkinan besar
masih akan tetap ada meskipun telah dicuci dengan menggunakan air dan masuk ke
dalam tubuh ketika kita konsumsi.
Nah, yang mau kami bahas disini adalah bahan kimia yang dengan memang
dengan sengaja ditambahkan selama proses produksi oleh produsen nakal yang
tentu saja mempunyai modus atau tujuan tertentu. berikut adalah contoh bahan kimia berbahaya
yang biasanya digunakan produsen sebagai campuran ke dalam makanan :
Sakarin(Saccharin), Siklamat
(Cyclamate), Nitrosamin, Monosodium Glutamat(MSG), Rhodamin B, Metanil Yellow, Formalin,
Boraks, Acrylamide, Bisphenol A (BPA) DLL.
Larangan penggunaan bahan berbahaya
itu tercantum di Peraturan Menteri Kesehatan nomer: 722/ Menkes/ Per/ IX/ 1988
tentang Bahan Tambahan Makanan.
Penyebab produsen menggunakan zat kimia pada makanan
Karena
dikalangan masyarakat banyak produsen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
berbahaya yang terkandung dalam makanan yang dijual,hal tersebut karena lebih
praktis dan lebih murah sehingga tidak membutuhkan modal yang besar.Kebanyakan
dari mereka tidak mengerti dosis dan bahaya dari bahan kimia tersebut apabila
digunakan tidak sesuai dengan takarannya.Setiap orang yang memproduksi pangan
dengan menggunakan bahan tambahan pangan untuk diedarkan wajib menggunakan
bahan tambahan pangan yang diizinkan.
Namun mereka hanya mementingkan
keawetan atau kecantikan makanan tersebut, sehingga laris di pasaran dan
mendapatkan untung yang besar .mereka tidak tahu akibat dari pemakaian bahan
kimia tersebut yang tidak sesuai dengan dosisnya. Lebih parahnya lagi sebagian produsen
melakukan hal tersebut untuk agar pembeli ketagihah akan citra rasa yang
ditimbulkan bahan kimia berbahaya tersebut.
Para produsen makanan sebenarnya bisa
saja menggunakan bahan tambahan pangan yang alami.Namun, rupanya mereka tidak
percaya diri dan keterbatasan modal.Selain itu karena produsen ingin
meningkatkan citra rasa, menambah ketahanan, juga dapat menghambat kerusakan
makanan yang diakibatkan oleh bakteri atau sejenisnya.
Cara menghindari makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya
·
melihat kondisi kemasan makanan itu
sendiri. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, jangan membeli
makanan yang kemasan nya sudah rusak, kusam, berkarat, penyok, robek, terbuka,
dll. Makanan dengan kondisi demikian bisa menyebabkan keracunan.
- Jangan mudah tergiur dengan promosi makanan yang menawarkan harga yang cukup murah. Anda tentu semestinya bertanya-tanya mengapa makanan yang demikian lezat dapat dijual dengan harga murah. Bisa jadi, ada zat berbahaya yang ditambahkan pada makanan tersebut. Meskipun demikian, harga mahal juga tidak menjamin keamanan suatu produk. Lebih baik, periksalah label kemasan terlebih dahulu.
- jangan lupa untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa sebelum membeli.
- memeriksa label kemasan produk yang akan dibeli. Pemeriksaan ini meliputi melihat kandungan makanan, bahan pembuatannya, nama produk, nama produsen dan alamatnya, masa kadaluwarsa, dan berat bersih. Anda juga perlu memastikan bahwa produk tersebut sudah memiliki izin dari depkes atau pun BPOM.
- berhati-hatilah jika terjadi perubahan rasa, warna, atau perubahan bentuk pada makanan yang terdapat di dalam kemasan. Misalnya saja, bau dan rasanya tidak sedap.
Solusi menurut kelompok kami:
·
melakukan penyuluhan dan sosialisasi
ke pelaku usaha, pedagang makanan, sekolah-sekolah termasuk murid dan guru
terkait panganan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
·
mengawasi dan memeriksa panganan yang
beredar seharusnya dilakukan oleh Badan POM di setiap propinsi Bekerjasama
dengan lintas sektor untuk mengawasi makanan yang mengandung bahan kimia
berbahaya. Mulai dari pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan setempat. Bila
ditemukan bahan makanan yang mengandung berbahaya langsung disosialisasikan.
·
Mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat dan para produsen atau pelaku usaha, terutama bagi produsen kecil
demi terbentuknya masyarakat yang cerdas
dan peduli akan makanan yang sehat.
·
Memberi sanksi bagi pelaku usaha
ataupun produsen makanan yang terbukti memasukkan bahan kimia berbahaya pada
makanan. Sebagaimana Hal tersebut tercantum dalam UU Kesehatan dan Perlidungan
konsumen. Pidana penjara 5 tahun dan denda maksimal 600 juta.
Penutup
Kami
mengambil study kasus diatas karena berkaitan dengan tema yang kami bawakan
tentunya, dan karena masalah-masalah real ini sedang terjadi atau sedang marak
dibicarakan sehingga makalah ini bisa diterima.
Kami harap makalah kami dapat menjawab pertanyaan atau polemik yang ada
saat ini melalui pembahasan yang kami pilih.
Sekian
makalah Perilaku Produsen ini, kami menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna jadi kami mohon maaf jika ada kesalahan atau kekeliruan dan kami mohon
untuk kritik dan sarannya yang membangun bagi kelompok kami mengenai makalah
ini. Terima Kasih
Depok, maret 2013
Penulis
Referensi :