Sebelum kita membahas tentang
manusia dan tanggung jawab, kita seharusnya tahu definisi dari tanggung jawab
terlebih dahulu.
Tanggung jawab merupakan sebuah konsekuensi dari hasil perbuatan yang kita lakukan dan tanggung jawab itu bersifat wajib pada apa yang telah kita lakukan secara sadar dengan sengaja atau pun tidak di sengaja secara lisan maupun tulisan. Jika kita tidak mempunyai tanggung jawab akan semua perbuatan kita, maka kita akan dinilai sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, karena tanggung jawab akan sebuah perbuatan itu tidak hanya tanggung jawab untuk diri sendiri.
Ada beberapa tingkatan dalam tanggung jawab :
- Tanggung jawab kepada TUHAN
- Tanggung jawab kepada BANGSA / NEGARA
- Tanggung jawab kepada KELUARGA
- Tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN
- dan Tanggung jawab kepada DIRI SENDIRI
Dalam sebuah perbuatan/tingkah laku seseorang, tanggung jawab yang menjadi kewajiban itu tidak hanya untuk diri sendiri melainkan tanggung jawab kepada TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA / NEGARA, tanggung jawab kepada KELUARGA dan tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN disekitar kita. Tanggung jawab diatas berhubungan satu sama lain. Jika seorang bisa bertanggung jawab kepada diri sendiri maka sudah dapat dinilai bahwa orang tersebut dapat bertanggung jawab kepada TUHAN, BANGSA / NEGARA, KELUARGA dan MASYARAKAT/ORANG LAIN. Jika orang tersebut tidak dapat bertanggung jawab kepada diri sendiri, maka orang tersebut tidak dapat pula bertanggung jawab kepada TUHAN, ORANG TUA, KELUARGA dan MASYARAKAT/ORANG LAIN. Karena saya telah mengetahui bahwa jika kita tidak bisa bertanggung jawab kepada tingkatan yang paling bawah (DIRI SENDIRI), maka dalam hakikatnya kita tidak akan bisa bertanggung jawab kepada yang diatasnya (TUHAN, BANGSA / NEGARA, KELUARGA DAN MASYARAKAT/ORANG LAIN). Karena seharusnya dalam hidup ini kita diwajibkan untuk bertanggung jawab kepada semuanya tanpa terkecuali. Karena sebuah TANGGUNG JAWAB menentukan sifat dari orang tersebut. TANGGUNG JAWAB pula harus dilakukan dengan KESADARAN akan perbuatan yang telah dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja, lisan maupun tulisan.
Dalam tulisan ini saya akan membahas sebuah tanggung jawab dari seorang guru dalam cerita “LASKAR PELANGI” yaitu IBU GURU MUSLIMAH.
Saya belum pernah menonton film tersebut, tetapi saya telah membaca sinopsis cerita dalam film ataupun novel LASKAR PELANGI. IBU GURU MUSLIMAH atau yang sering di panggil IBU MUS (dalam cerita) ini mempunyai sifat tanggung jawab yang besar dalam menjalani profesinya, seorang yang penyabar dan mempunyai tekat yang keras untuk memajukan sebuah sekolah kecil. IBU MUS ini di dalam kenyataannya (bukan di dalam cerita) memang seorang yang mempunyai keteguhan hati dan penyabar dalam mengajar. Tanggung jawabnya sebagai profesi yang sulit (menurut saya) yaitu guru, harus kita contoh karena dia tidak pernah menyerah untuk memberikan ilmu yang telah dia dapat kepada anak-anak miskin yang tidak pernah merasakan bersekolah. Sebagai seorang guru SD IBU MUS ini tidak pernah melupakan tanggung jawabnya, seperti : mengajar, menafkahi keluarganya, beribadah dan ikhlas memajukan pendidikan di sebuah sekolah yang jauh dari keramaian. Walaupun hanya di beri gaji/imbalan 15kg beras/per bulan dari hasil mengajar dan dia harus membanting tulang menjahit hingga larut malam untuk menutupi semua kebutuhan yang dia dan keluarganya butuhkan. Secara objektif : Cerita LASKAR PELANGI diatas memberikan banyak pelajaran tentang tanggung jawab KEPADA TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA/NEGARA, tanggung jawab kepada KELUARGA, tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN dan tanggung jawab kepada DIRI SENDIRI. Secara subjektif telah saya jelaskan diatas, walaupun tidak semua yang bisa saya jelaskan tetapi cukup untuk menjelaskan tentang kewajiban akan tanggung jawab sebuah profesi yang tidak pernah mengenal lelah, tidak pernah mengenal tanda jasa dan tidak pernah membedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut saya : banyak dari masyarakat Indonesia sekarang ini melupakan tanggung jawab mereka, contoh yang paling sederhana ialah seorang pelajar di zaman sekarang ini. Seiring dengan kemajuan zaman yang cepat, banyak pelajar yang melupakan tanggung jawab mereka kepada TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA/NEGARA mereka, tanggung jawab kepada KELUARGA, tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN dan tanggung jawab kepada diri mereka sendiri.
Kebanyakan dari pelajar sekarang ini hanya menginginkan “KESENANGAN” semata, menginginkan semuanya serba cepat, menginginkan semuanya simple dan tidak pernah mau usaha terlebih dahulu. Mereka melupakan kewajiban akan tugas mereka sebagai seorang pelajar, mereka juga telah melupakan sebuah tanggung jawab akan perbuatan yang mereka lakukan. Mereka hanya tahu bahwa mereka ingin lakukan perbuatan itu dan tidak memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka. Saya melihat sebuah thread di forum sebuah website, bahwa pelajar SD-SMA sekarang telah dirusak oleh sebuah GAME ONLINE yang sering mereka mainkan. Kerusakan itu tidak hanya di dalam sebuah permainan ONLINE, tetapi di lingkungan mereka yang membentuk mereka menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena lingkungan mempunyai faktor yang paling besar dalam membentuk tingkah laku seseorang, jika lingkungan sudah mengajarkan kerusakan maka yang dihasilkan kerusakan pula. Sebaliknya, jika lingkungan mengajarkan kebaikan maka kebaikan pula yang akan dihasilkan.
Tanggung jawab merupakan sebuah konsekuensi dari hasil perbuatan yang kita lakukan dan tanggung jawab itu bersifat wajib pada apa yang telah kita lakukan secara sadar dengan sengaja atau pun tidak di sengaja secara lisan maupun tulisan. Jika kita tidak mempunyai tanggung jawab akan semua perbuatan kita, maka kita akan dinilai sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, karena tanggung jawab akan sebuah perbuatan itu tidak hanya tanggung jawab untuk diri sendiri.
Ada beberapa tingkatan dalam tanggung jawab :
- Tanggung jawab kepada TUHAN
- Tanggung jawab kepada BANGSA / NEGARA
- Tanggung jawab kepada KELUARGA
- Tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN
- dan Tanggung jawab kepada DIRI SENDIRI
Dalam sebuah perbuatan/tingkah laku seseorang, tanggung jawab yang menjadi kewajiban itu tidak hanya untuk diri sendiri melainkan tanggung jawab kepada TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA / NEGARA, tanggung jawab kepada KELUARGA dan tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN disekitar kita. Tanggung jawab diatas berhubungan satu sama lain. Jika seorang bisa bertanggung jawab kepada diri sendiri maka sudah dapat dinilai bahwa orang tersebut dapat bertanggung jawab kepada TUHAN, BANGSA / NEGARA, KELUARGA dan MASYARAKAT/ORANG LAIN. Jika orang tersebut tidak dapat bertanggung jawab kepada diri sendiri, maka orang tersebut tidak dapat pula bertanggung jawab kepada TUHAN, ORANG TUA, KELUARGA dan MASYARAKAT/ORANG LAIN. Karena saya telah mengetahui bahwa jika kita tidak bisa bertanggung jawab kepada tingkatan yang paling bawah (DIRI SENDIRI), maka dalam hakikatnya kita tidak akan bisa bertanggung jawab kepada yang diatasnya (TUHAN, BANGSA / NEGARA, KELUARGA DAN MASYARAKAT/ORANG LAIN). Karena seharusnya dalam hidup ini kita diwajibkan untuk bertanggung jawab kepada semuanya tanpa terkecuali. Karena sebuah TANGGUNG JAWAB menentukan sifat dari orang tersebut. TANGGUNG JAWAB pula harus dilakukan dengan KESADARAN akan perbuatan yang telah dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja, lisan maupun tulisan.
Dalam tulisan ini saya akan membahas sebuah tanggung jawab dari seorang guru dalam cerita “LASKAR PELANGI” yaitu IBU GURU MUSLIMAH.
Saya belum pernah menonton film tersebut, tetapi saya telah membaca sinopsis cerita dalam film ataupun novel LASKAR PELANGI. IBU GURU MUSLIMAH atau yang sering di panggil IBU MUS (dalam cerita) ini mempunyai sifat tanggung jawab yang besar dalam menjalani profesinya, seorang yang penyabar dan mempunyai tekat yang keras untuk memajukan sebuah sekolah kecil. IBU MUS ini di dalam kenyataannya (bukan di dalam cerita) memang seorang yang mempunyai keteguhan hati dan penyabar dalam mengajar. Tanggung jawabnya sebagai profesi yang sulit (menurut saya) yaitu guru, harus kita contoh karena dia tidak pernah menyerah untuk memberikan ilmu yang telah dia dapat kepada anak-anak miskin yang tidak pernah merasakan bersekolah. Sebagai seorang guru SD IBU MUS ini tidak pernah melupakan tanggung jawabnya, seperti : mengajar, menafkahi keluarganya, beribadah dan ikhlas memajukan pendidikan di sebuah sekolah yang jauh dari keramaian. Walaupun hanya di beri gaji/imbalan 15kg beras/per bulan dari hasil mengajar dan dia harus membanting tulang menjahit hingga larut malam untuk menutupi semua kebutuhan yang dia dan keluarganya butuhkan. Secara objektif : Cerita LASKAR PELANGI diatas memberikan banyak pelajaran tentang tanggung jawab KEPADA TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA/NEGARA, tanggung jawab kepada KELUARGA, tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN dan tanggung jawab kepada DIRI SENDIRI. Secara subjektif telah saya jelaskan diatas, walaupun tidak semua yang bisa saya jelaskan tetapi cukup untuk menjelaskan tentang kewajiban akan tanggung jawab sebuah profesi yang tidak pernah mengenal lelah, tidak pernah mengenal tanda jasa dan tidak pernah membedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut saya : banyak dari masyarakat Indonesia sekarang ini melupakan tanggung jawab mereka, contoh yang paling sederhana ialah seorang pelajar di zaman sekarang ini. Seiring dengan kemajuan zaman yang cepat, banyak pelajar yang melupakan tanggung jawab mereka kepada TUHAN, tanggung jawab kepada BANGSA/NEGARA mereka, tanggung jawab kepada KELUARGA, tanggung jawab kepada MASYARAKAT/ORANG LAIN dan tanggung jawab kepada diri mereka sendiri.
Kebanyakan dari pelajar sekarang ini hanya menginginkan “KESENANGAN” semata, menginginkan semuanya serba cepat, menginginkan semuanya simple dan tidak pernah mau usaha terlebih dahulu. Mereka melupakan kewajiban akan tugas mereka sebagai seorang pelajar, mereka juga telah melupakan sebuah tanggung jawab akan perbuatan yang mereka lakukan. Mereka hanya tahu bahwa mereka ingin lakukan perbuatan itu dan tidak memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka. Saya melihat sebuah thread di forum sebuah website, bahwa pelajar SD-SMA sekarang telah dirusak oleh sebuah GAME ONLINE yang sering mereka mainkan. Kerusakan itu tidak hanya di dalam sebuah permainan ONLINE, tetapi di lingkungan mereka yang membentuk mereka menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena lingkungan mempunyai faktor yang paling besar dalam membentuk tingkah laku seseorang, jika lingkungan sudah mengajarkan kerusakan maka yang dihasilkan kerusakan pula. Sebaliknya, jika lingkungan mengajarkan kebaikan maka kebaikan pula yang akan dihasilkan.
0 komentar:
Posting Komentar