Hai gua syahrial amri mahasiswa Gunadarma jurusan SI, gua mau
sedikit cerita nih tentang kebudayaan gua, gua tinggal di Indonesia dan
tepatnya Jakarta dan gua asli Jakarta atau orang biasanya nyebutnya orang
BETAWI tepatnya hehe, kedua orang tua gua asli jakarta serta kakek dan nenek”
gua, dan alm kakek dan alm nenek gua dari mama itu betawi cawang, nah kalo alm
kakek dan nenek gua dari papa itu sebutannya betawi pedurenan, awalnya gua juga
ga tau sih apa perbedaanya tapi kayaknya sama-sama betawi cuman ada sebutan
bloknya aja, haha. Oh iya mungkin kalian udah pada tau ya kalo betawi itu
ngomongnya serba “E”, “NYE” , contoh :
A : eh apa kabarnye? udeh lame gue ga liat lu? kemane aje lu?
B : gue biasa aje, ga kemane-kemane , kabar gue baik .
Ya kurang lebihnya
contohnya seperti itu lah tata bahasa bicaranya, hehe tapi jujur sih kalo gua
pribadi jarang ngomong pake bahasa betawi dan keluarga gua juga, paling nenek
gua aja yang ngomongnya masih betawi, dan kedua ciri khas dari betawi yaitu
ONDEL-ONDEL, udah pada tau kan ondel-ondel , itu loh yang di naikin anak-anak
kecil? itu mah ODONG-ODONG -_-“ hehe bercanda dikit, ondel-ondel adalah bentuk
pertunjukan rakyat betawi dalam acara pesta rakyat yang berbentuk boneka besar
tingginya 2,5 meter dan lebarnya ± 80 cm , gede banget ya hehe, jujur pas
gua kecil gua tuh takut banget sama yang namanya ondel-ondel itu, serem gitu
kan ! gua fikir monster apa gitu, hehe tapi gua salut inilah ciri khas
kebudayaan Jakarta, terus ada juga yang namanya kontes lomba abang none
Jakarta, jadi kontes buat para pelajar maupun mahasiswa yang memperagakan
budaya jakarta memakai baju khas Jakarta, yang perempuan memakai kebaya, dan
yang laki-laki memakai baju koko serta kain sarung bewarna coklat.
Makanan khas di Jakarta ini sangatlah banyak dan beragam, contohnya adalah
Kerak Telor, ini adalah salah satu makanan yang cukup sulit di temukan di
Jakarta, makanan khas ini biasanya sering ada pada saat ulang tahun Jakarta
pada tanggal 22 Juni yang biasa dilaksanakan di PRJ (Pekan Raya Jakarta), dan
yang kedua adalah Soto Betawi nah kalo yang ini sering kita jumpai di tempat
makan yang ada di Jakarta serta Nasi Uduk, Kue Ape dan combro, nah ada satu
lagi nih yang khas di Jakarta yaitu Roti Buaya , ini sering sekali kita jumpai
pada saat pernikahan ataupun pertunangan dengan adat betawi biasanya mempelai
lelaki membawakan Roti Buaya ini ke mempelai perempuan.
Rumah khas di Jakarta, ada beberapa jenis dan model rumah yang
umum dikenal masyarakat Betawi, antara lain rumah Gudang, rumah Joglo, dan
rumah Bapang atau rumah Kebaya, serta ada juga Bentuk rumah gudang berupa empat
perseggi panjang, yang memanjang dari depan ke belakang. Atapnya
berbentuk pelana, ada juga yang berbetuk perisai. Sementara jenis lain adalah
rumah Bapang yang disebut juga potongan Bapang atau rumah kebaya. Bentuk dari
rumah bapang sendiri adalah simpel dan sederhana, bentuk dasarnya adalah kotak.
Pada dasarnya atap rumah potongan bapang berbentuk pelana, tetapi tidak penuh
seperti potongan rumah gudang. Kedua sisi luar rumah potongan bapang sebenarnya
dibentuk oleh terusan (sorondoy) dari atap pelana yang terletak di bagian
tengah. Dengan demikian, yang berstruktur kuda-kuda adalah bagian atap pelana
yang ada di tengah ini. Sistem struktur ruang yang dipakai adalah sistem
kuda-kuda Timur, jika kalian ingin melihat rumah khas betawi kalian bisa datang
ke Taman Mini Indonesia Indah dan Setu Babakan,
Seni tari di Jakarta yaitu merupakan perpaduan antara unsur-unsur
budaya masyarakat yang ada didalamnya Contohnya tari Topeng Betawi, Yapong yang
dipengaruhi tari Jaipong Sunda, Cokek dan lain-lain. Pada awalnya, seni tari di
Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok, seperti tari Yapong dengan kostum
penari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang
paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan
koreografi yang dinamis.
Senjata khas masyarakat betawi yaitu Bendo yaitu golok yang
bersarungkan terbuat dari kayu.
Seni Musik yang ada di Jakarta adalah Gambang Kromong, Gambang
Kromong adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik
Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Ada juga Rebana, Rebana adalah
gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang
dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian
di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah
musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh. Dan yang
terakhir adalah Tanjidor, Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk
orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn
Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau
Citeureup. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan
alat-alat musik tiup, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi.
Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan
Selatan sudah punah.
Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang
sudah dikenal seperti Si Pitung, juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial
Jagoan Tulen atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam
perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras". Selain mengisahkan
jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita Nyai Dasima yang
menggambarkan kehidupan zaman kolonial. creita lainnya ialah Mirah dari
Marunda, Murtado Macan Kemayoran, Juragan Boing dan yang lainnya.
Demikianlah sedikit kebudayaan Jakarta yang gua ceritain, mungkin
hanya sedikit budaya Jakarta yang gua tau, dari sekian banyak budaya Jakarta,
kurang lebihnya Kesempurnaan hanyalah milik Allah Subhanahu wata’ala dan
kekurangan hanyalah milik manusia , kurang lebihnya terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar