MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Antara manusia dan kebudayaan
terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick
Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua
tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya
naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian presentasenya
sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara
belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi,
sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia
dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1. penganut kebudayaan,
2. pembawa kebudayaan,
3. manipulator kebudayaan, dan
4. pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan
manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian.
Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya
sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan.
Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa
kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam
bertingkah laku.
Kebudayaan
Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan
beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada
kebudayaan Indonesia. Lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional.
Selain
itu bila kita mencermati pandangan masyarakat Indonesia, tentang kebudayaan
Indonesia, mereka membagi menjadi dua pandangan kelompok :
1. Kelompok pertama yang mengatakan kebudayaan Nasional
Indonesia belum jelas, yang ada baru
unsur pendukungnya yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan asing. Kebudayaan
Indonesia itu sendiri sedang dalam proses pencarian.
2. Kelompok kedua yang mengatakan Kebudayaan
Nasional Indonesia sudah ada. pendukung kelompok kedua ini antara lain adalah
Sastrosupono yang mencontohkan Pancasila, bahasa Indonesia, undang-undang dasar
1945, moderenisasi dan pembangunan.
Selanjutnya,
walau Kebudayaan Indonesia beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia
terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat
mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan
Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan
yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama
perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi
penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik.
Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada
kebudayaan lokal modern di Indonesia misalnya kebudayaan Jawa, Betawi, dan lain-lainnya. Kebudayaan Arab masuk bersama dengan
penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara
dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.
0 komentar:
Posting Komentar