Rabu, 27 Juni 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH


Dari awal manusia dilahirkan ke dunia, mereka sudah mengenal dan merasakan cinta kasih. Cinta kasih dapat kita dapatkan dari banyak orang, seperti cinta kasih dari orang tua, cinta kasih dari keluarga, cinta kasih dari teman, cinta kasih dari seorang kekasih, cinta kasih dari sahabat. Cinta kasih terbukti mampu membentuk sifat baik dalam diri seseorang. Seseorang yang dibesarkan degan cinta kasih akan menanamkan cinta kasih dalam perilakunya.
            Cinta kasih yang saya rasakan dari orang tua sangatlah besar. Mereka membesar kan saya dengan cinta yang tulus. Terkadang saya sering mendapat omelan dari orang tua saya, tapi saya menyadari bahwa itu semua untuk kebaikan saya. Pengorbanan seorang ibu saat melahirkan, pengabdian seorang ibu dalam membesarkan saya, serta kerja keras seorang ayah adalah bukti cinta kasih yang sangat tulus saya rasakan dari orang tua saya. Orang tua saya juga selalu mengajarkan saya untuk saling mengasihi satu sama lain antara kakak beradik. Seabagai seorang anak bungsu saya, saya memiliki kakak yang senantiasa melindungi dan menjadi orang tua kedua buat saya. Mereka sangat memperhatikan saya.
            Selain dari keluarga , cinta kasih juga saya rasakan dari sahabat dan teman.  Sahabat yang sesungguhnya adalah seorang yang menaruh kasih disetiap waktu. Mereka menjadi tempat kita bercerita dan bersandar. Seorang yang mau menjadi pendengar yang baik. Beruntungnya saya memiliki sosok seperti ini dalam kehidupan saya. Mereka dapat menjadi saudara untuk saya. Disaat saya membutuhkan seseorang untuk mendengarkan cerita saya, mereka selalu ada dan menyediakan waktu.
            Cinta kasih juga dapat kita rasakan dalam dunia kerja kita. Pengalaman yang pernah saya rasakan adalah bagaiana saya saling membantu dalam pekerjaan, saling menghargai dan saling bertoleransi. Tentunya ini sangat bermanfaat juga dalam pekerjaan kita. Selain itu dalam kehidupan bertetangga kita juga harus menanamkan cinta kasih. Saat hari raya keagamaan saya terbiasa untuk saling berkunjung .
            Manusia tidak bisa dilepaskan dari cinta kasih. Karena cinta kasih menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya.

MANUSIA DAN PENDERITAAN ( CERITA )


Hello guys sekarang gue mau cerita tentang keterkaitan antara manusia dan penderitaan. Hmm, walaupun ini tugas udah telat seminggu, tapi gpp deh yaa.. yang penting gue udah niat mau bikin :p Sebenernya gue bukan males bikin, tapi gue emang gak jago dalam hal mengarang hihi okee.. Menurut gue manusia yang berkaitan dengan penderitaan itu saling berkaitan. Dan setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaaan. Entah itu sakit hati, sakit (dalam arti sebenarnya) atau apapun lah.

Penderitaan itu bisa aja dari hal yang sepele, contoh : galau (yang lagi ngetrend nih yee). Kayanya tuh kalo udah galau kita suka ngerasa paling menderita sedunia. Dan kalo abis putus pasti suka ngerasa sakit hati. Padahal mah masih banyak orang yang lebih ngerasain menderita daripada kita. Misalnya kaya anak jalanan yang gak seberuntung kita bisa tinggal di rumah, bisa sekolah, bisa makan enak. Sedangkan mereka harus kerja dulu untuk mendapat makanan, tidur di jalanan.

Kita kadang-kadang suka ngeluh kalo ada masalah sedikit aja. Sebenernya, Allah SWT ngasih kita masalah agar kita bisa kuat dan tegar.Biasanya kalau kita lagi ada masalah, kita harus menghadapinya dengan sabar agar mudah selesai masalahnya. So, jangan sedikit-sedikit ngeluh kalo ada masalah, hadapi dengan sabar. Pasti ada jalan keluarnya. Oke sekian dulu ya guys! Bye byeee…




MANUSIA DAN HARAPAN ( CERITA )


Pada skala makro, akan ada banyak sekali variable yang menjadi titik pemicu seorang anak manusia dalam membangun harapan itu. Titik-titik itu bisa bersifat material (seperti keinginan untuk memiliki harta yang banyak dan keinginan untuk berkuasa) dan juga bersifat non-material (seperti harapan untuk membahagian seseorang yang dicintai).

Pertanyaannya, sebagai seorang muslim, apa seharusnya yang menjadi motivator utama bagi kita tatkala mulai membangun harapan itu? Jawabannya barangkali bisa kita lihat dari banyak kisah para sahabat dalam perjalanan sejarah Islam. Kalau kita teliti siroh rasul dan para sahabat dalam mendakwahkan Islam, misalnya, tak ragu kita untuk menyimpulkan bahwa harapan untuk mendapatkan ridho Allah lah yang membuat mereka menjadi seseorang yang begitu tegar mengarungi jalan dakwah yang seringkali menanjak dan berliku. Karena harapan inilah, misalnya Nabi Nuh as tak pernah berhenti menyeru ummatnya untuk menyembah Allah siang dan malam selama 950 tahun, sekalipun hanya berapa orang saja yang mau menerima seruan yang beliau sampaikan.

Karena harapan ini jugalah seorang Mushab bin Ummair tak gentar membuka ladang dakwah untuk pertama kali di kota Yastrib sendirian. Ya sendirian. Karena ini jugalah seorang Handzalah bin Abu Amir tanpa ragu meninggalkan kenikmatan malam pertama dengan isterinya tercinta dan kemudian memilih menjawab panggilan jihad yang diserukan Rasulullah SAW. Dan juga karena ini, seorang Sayid Qutb masih mampu tersenyum ikhlas penuh kemenangan pada detik-detik maut akan menjemputnya di tiang gantungan demi mempertahankan keyakinannya untuk tidak berdamai dengan penguasa yang zalim.

Akan kita temui ada begitu banyak kisah heroik dan mengagumkan dalam siroh para rasul dan sahabat ini. Kisah-kisah yang sekilas seakan utopis dan seperti hanya ada di negeri dongeng, namun kita yakin cerita tentang mereka adalah nyata adanya. Mereka adalah pelaku nyata kisah-kisah heroik dalam sejarah peradaban Islam itu. Apa yang membuat mereka menjadi tokoh-tokoh yang melegenda itu? Sekali lagi, jawabannya adalah karena mereka telah mampu membangun harapan (baca: mencari keridhaan Allah SWT).

Pendeknya, membangun harapan sepertinya adalah suatu hal yang perlu kita lakukan secara sadar dan terencana. Karena hidup hanya sekali, maka penting bagi kita untuk menulis naskah (harapan) kehidupan kita. Baik harapan sebagai seorang individu, sebagai anggota masyarakat, sebagai kepala keluarga, sebagai warga negara, sebagai bagian dari kaum muslimin, dan tentu sebagai seorang hamba Allah SWT. Karena pentingnya harapan ini dalam semua dimensi kehidupan kita, wajar kalau Allah SWT mengaitkan harapan ini dengan keimanan, yaitu ketika Allah mengharamkan hambaNya berputus asa dengan nikmat Allah (QS. 39:53).

Yah, sekali lagi, harapan memang bukan segalanya, tapi dia adalah awal dari segalanya. Maka oleh sebab itu, kita tak boleh berhenti untuk berharap. Kita tak boleh kehilangan keyakinan bahwa hasil yang kita dapatkan sesungguhnya berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan. Dan salah satu usaha itu adalah memantapkan fondasi bangunan harapan kita.

Dan di awal tahun baru ini, adalah saat yang tepat bagi kita untuk kembali menata (ulang) bangunan harapan itu. Secara umum tentu kita harus berharap bahwa hari ini harus lebih baik dari remaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Kita harus berani menatap masa depan kita dengan kepala tegak dan wajah penuh optimisme, sekalipun pada saat yang sama, kita dan bangsa besar kita masih belum juga keluar dari perangkap berbagai permasalahannya. Sekali lagi, kita harus yakin bahwa ‘badai pasti berlalu’, kalau kita semua bergerak secara sungguh-sungguh untuk menghalau badai itu.
Namun demikian, tentu perlu juga diingat bahwa keputusan Allah lah yang berlaku di atas semua harapan itu. Keyakinan seperti ini juga penting, agar kita tidak terjebak menjadi seseorang yang kecewa berat tatkala harapan kita tak sesuai dengan kenyataan. Tak kala hasil yang kita peroleh tak seindah rencana bangunan harapan kita. Oleh karenanya, kita mesti menutup ungkapan harapan kita dengan kata-kata ‘semoga’ atau ‘mudah-mudahan’. Kita hanya bisa berencana (dan berusaha), pada akhirnya keputusan Allahlah yang berlaku. Wallahu a’lam.

Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan ( CERITA )


Hampir disetiap jaman seni dan sastra memegang peranan penting dalam the humanties.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif. Seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isi maupun cara penyampaiannya.
Sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi.
. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.

Kesusastraan
Kesusastraan (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Menurut saya, hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Alasannya karena sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan untuk menampung kegiatan manusia

Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
  • Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni
  1. Memberikan kesenangan
  2. Memberikan informasi
  3. Memberikan warisan cultural
  4. Memberikan keseimbangan wawasan
  • Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
  1. Figura bahasa
  2. Kata-kata yang ambiguitas
  3. Kata-kata yang berjiwa
  4. Kata-kata yang konotatif
  5. Pengulangan
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran

Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa
-  Penderitaan
-  Perjuangan
-  Konflik
-  Pemberontakan terhadap hokum Tuhan
 Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More