Interaksi Obat pada Pengobatan Gangguan Pencernaan
Setiap orang sesekali merasakan tidak enak
karena gangguan pencernaan, yang dinamakan juga dispepsia. Hal tersebut
dapat disebabkan karena terlalu banyak makan atau minum, kebiasaan mengunyah
yang tidak baik, menelan udara ketika makan, atau disebabkan karena menggunakan
obat perangsang lambung.
Gejala meliputi nyeri pada ulu hati, lambung
asam, kejang, mual, dan pengeluaran gas yang berlebihan. Obat yang digunakan
unutk mengobati gangguan pencernaan disebut antasida. Kebanyakan kasus
gangguan pencernaan tidak terlalu merepotkan dan segera diobati dengan obat
yang dapat dibeli tanpa resep dokter itu.
Antasida bekerja dengan membantu menetralkan
kelebihan asam klorida dalam cairan lambung. Zat dalam antasida : Natrium
bikarbonat, kalsium karbonat, alumunium hidroksida, magnesium hidroksida,
magnesium oksida, magnesium trisilikat, magnesium karbonat, dihidrosialumunium
natrium karbonat.
Interaksi obat, Pertama antasida
mempengaruhi penyerapan beberapa obat sehingga efek obat menurun. Kedua antasida
mengubah keasaman air kemih, menyebabkan beberapa obat diserap kembali oleh
tubuh dan bukan dikeluarkan sehingga efek obat meningkat. Kebanyakan interaksi
dapat dicegah bila obat menunjukkan interaksi digunakan satu atau dua jam
setelah penggunaan antasida.
0 komentar:
Posting Komentar